29 Okt 2012

Salah Siapa Ini?


Nb: Gue udah move on sehari setelah bikin ini. Kenapa ga dihapus? Buat kenangan aja(:

Mungkin lo bakal ketawa devil pas baca tulisan gue ini. Atau mungkin lo bakal nganggep gue gadis tolol yang masih belum bisa melupakan sosokmu yang telah berkali kali mencaci makiku. Tapi... yaudahlah, seenggaknya gue ga ngelucu ataupun ngelawak. Gue cuma pengen mengutarakan perasaan (yang mungkin aneh dan bodoh) di mata lo.

Aku mulai menjalani hari tanpamu. Seringkali aku masih melirik layar handphone, namun tidak ada lagi pesan selamat pagi yang disertai beberapa emot kiss yang memasok semangat pagiku. Pagi yang berbeda. Ada sesuatu yang hilang.

Lalu kujalani aktivitas seperti biasa, Namun, sekarang tidak ada lagi yang mengingatkanku untuk menjaga pola makan atau bahkan sekedar memberi ucapan selamat malam. Bukan masalah besar memang, aku mandiri dan sangat tau hal hal yang harus aku lakukan. Tapi... entah mengapa aku seperti merasa kehilangan.

       Rasa ini begitu absurd untuk dideskripsikan. Mungkin, dulu aku memang tidak benar benar menyayangimu, Aku tau kau orang yang sangat baik. Tapi mau bagaimana lagi? Perkenalan kita sangatlah singkat, dan pertemuan kita cukup beberapa saat, lalu beberapa bulan kemudian kau bahagia dengan cinta "instant" yang kita jalani. Ya, aku bahagia. Tapi tidak benar benar bahagia, karena (mungkin) aku masih belum terlalu mendalami perasaan itu. Karena masih ada labirin labirin kosong di hatiku yang bukan terisi olehmu. Kau tahu hal itu, dengan sabar kau masih tetap setia diterpa rasa cemburu dan kesal karena aku menyukai sahabatmu. Maaf soal itu, tapi itu benar benar diluar perkiraanku. Lagipula sekarang, aku benci kalian semua, ya. Semua kecuali kamu.

Awalnya biasa saja, tapi tak lama aku mulai risih dengan hobimu bermain game yang membuatku sedikit diabaikan. Dan sungguh menyebalkan saat tau pesan dari sahabatku kau balas saat itu juga sedangkan pesan dari pacarmu sendiri baru kau balas malam hari dengan alasan batre low. Sangat masuk akal:') Mungkin ini yang dinamakan cemburu... Entahlah, tapi percayalah rasanya sungguh tidak menyenangkan. Kini aku tahu bagaimana perasaanmu saat tau aku menyukai sahabatmu. Tapi pada saat itu, otakku sedang tidak berfikir jernih akibat rasa cemburu itu. Lagipula ini bukan yang pertama kalinya kau bertingkah seakan bosan denganku, akhirnya terlontarlah kata putus.

     Tapi tuhan memang adil, tuhan memberiku rasa sakit untuk menyadari kesalahanku. Kata putus yang kulontarkan dengan mudahnya hanya karena hal sepele itu, akhirnya menjadi karma tersendiri. Selang beberapa hari kemudian semua berjalan dengan normal, tapi kembali ke awal, aku merasakan ada sesuatu yang hilang. Kamu, seseorang yang kutinggalkan dengan sengaja dan begitu kejamnya. Pesan singkatmu, tawa renyahmu, senyummu, suaramu nyanyianmu, kata-kata cintamu, tak ada lagi hal manis yang dulu tidak terlalu kuhargai itu. Kini aku benar benar merasa kehilangan. Aku juga semakin percaya kita baru benar benar mencintai seseorang ketika kehilangan sosoknya, dan hal itu kini terjadi padaku.

Memang, setelah berpisah denganmu aku dengan mudahnya mendapatkan penggantimu. Tapi dia tak sebodoh kamu, tak semanis kamu, dan tak mampu menggantikanmu. Dia hanya mampu mengubah statusku yang single menjadi in relationship, tapi dia tidak benar benar menggantikan kamu yang (tanpa kusadari) telah mengisi hatiku. Aku seperti dipermainkan oleh takdir, tanpa sempat membaca aturan main.

    Tentu saja kau tidak merasakan apa yang aku rasakan, Mulai detik ini telah kucoba, menyembunyikan perasaan itu agar kita tak saling mengganggu..

Jika bisa, aku ingin menghapus semua memori memori kenangan itu, agar aku tak menyadari perubahan yang begitu besar terjadi setelah kepergianmu. Hanya MENYESAL yang bisa kulakukan! Aku sadar bahwa dulu kau benar benar menyayangiku. Itu sebabnya aku tidak pernah membencimu, mungkin cacianmu adalah pelampiasan rasa kecewamu terhadapku. Aku bisa terima itu. Jadi.... sekarang aku hanya bisa mendoakanmu, tidak lebih.

Aku tidak ingin lagi kehilangan seseorang yang tidak lagi kumiliki, KAMU.

P.S: I miss you HAHA gadeng, I'm glad you are out of my life. You didn't worth my heart from the first place. I just choose the wrong person. hft.